Innalillahi wa inna ilahi Rajiun, Sesungguhnya kita semua ini milik Allah dan kita semua nantinya akan berpulang kepada pemiliknya yaitu Allah SWT. Di penghujung tahun 2009, Gus Dur telah berpulang ke rahmatullah. Suasana duka cita dan berkabung atas kehilangannya, yang ber barengan dengan momen pergan-tian tahun 2009-2010 dimana suasana biasanya suka cita dan perayaan meriah. Sungguh dua kondisi yang kontradiktif, bertolak belakang.
Namun apa dikata, semua telah rencanakan sebelumnya bahkan telah ditetapkan oleh yang Maha menciptakan lagi kuasa atas segala sesuatu. Mungkin ini mengingatkan kita bahwa dengan pergantian tahun semestinya kita bukannya bersuka cita dan memang tidak ada apa-apanya dibalik pergantian tahun selain berganti angka dario 2009 ke 2010. Sebaliknya kita mestinya prihatin dengan kehidupan ini, karena dibalik pergantian tahun ternyata usia kita bertambah, ya bertambah dekat kepada kematian karena semua yang hidup akan mati.
Allah SWT berfirman :
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu [Ajal] Maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. QS Al-A’raf 34.
Seandainya ada manusia yang hidup kekal selamanya tidak pernah mati maka yang pantas adalah Baginda Rasul SAW. Akan tetapi beliau saja diingatkan oleh Allah :
إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ
Sesungguhnya kamu akan mati dan Sesungguhnya mereka (juga)akan mati. (QS Az-Zumar 30)
Kalau kita sudah sadar bahwa kita semakin dekat dengan kematian maka seharusnya kita semakin banyak mencari bekal mengahdapinya. Jangan sampai kita tahu akan mati tapi kita diam saja, bahkan kadang melakukan maksiat yang semakin memperberat menghadapi kematian kita.
Janganlah kita seperti orang-munafik yang menyesal tatkala ajal sudah menjemput. Mereka berkata:
رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ (10) وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu sebentar saja supaya aku dapat bersedekah sehingga aku Termasuk orang-orang yang shaleh” (akan tepai) Allah tidak akan pernah menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang ajal kematian nya. dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Munafiqun 10-11)
Dalam kitab Zahri Riyadl, dikisahkan bahwa Nabi Ya’qub telah bersahabat dengan malaikat maut. Setiap Malaikat maut datang menjumpai nya. Nabi Ya’qub bertanya,
“Hai Malaikat Maut, engkau datang sekadar untuk mengunjungi aku atau hendak mencabut nyawaku?” Malai-kat menjawabnya : “Aku datang sekadar berkunjung.” Maka Nabi Ya’qub menyambutnya dan mem persilahkannya.
Suatu ketika, Nabi Ya’qub meng-ajukan permintaan, ” aku punya hajat ke-padamu.” “Apa hajatmu?”. Nabi Ya’qub mengemukakan permintaannya. “Aku minta agar engkau memberitahu aku jika telah dekat ajalku dan engkau mau mencabut nyawaku.” Malaikat Maut menyanggupi, “Ya, akan aku kirimkan dua utusan atau bahkan tiga.”
Selang beberapa lama setelah per temuan ini Malaikat Maut datang lagi. Seperti biasa Ya’qub bertanya, “Engkau datang sekadar berkunjung atau hendak mencabut nyawaku?” Malaikat Maut menjawab, “Aku datang kali ini untuk mencabut nyawamu.”. “Bukankah engkau telah berjanji mengirimkankan dua atau tiga utusan untuk memberitahuku sebelum ajalku dekat?”. Malaikat
Menjawab :
قَدْ فَعَلْتُ.. أَرْسَلْتُ لَكَ ثَلاَثَةَ رُسُلٍ: بَيَاضَ شَعْرِكَ بَعْدَ سَوَادِهِ. وَضُعْفَ بَدَنِكَ بَعْدَ قُوَّتِهِ. وَانْحِنَاءَ ظَهْرِكَ بَعْدَ اسْتِقَامَتِهِ.
“Aku telah melakukannya,”.Saya telah kirimkan 3 utusan : “Utusan pertama adalah rambut putih yang sebelumnya hitam. Utusan kedua adalah kelemahan tubuhmu yang sebelumnya kuat. Utusan ketiga adalah kebongkokan tubuhmu yang sebelumnya tegak. Semua itu adalah utusanku pada anak Adam sebelum mati.”
Banyak dari kita yang sudah dikirimi pemberitahuan sebagaimana diatas akan tetapi tetap saja menganggap ia jauh dari kematiannya. Rasul senan-tiasa berpesan kepada kita : Per banyaklah kamu sekalian mengingat penghancur kenikmatan Yaitu Kema-tian. Wallahu A’lam DARI BULETIN ALMURTADLO EDISI 340 OLEH FATHUL BARI
1 komentar:
Assalmmualaikumm Gus
Posting Komentar