Minggu, 28 Februari 2010

BAROKAH ITU ADA, BUKAN SYIRIK

INILAH BAROKAH
KHASIAT DAN KEKUATAN YANG TIDAK TERLIHAT YANG DITITIPKAN ALLAH KE SUATU BENDA MATI ITU MEMANG ADA. BUKAN BID'AH, BUKAN SYIRIK……

Benda bertuah berupa baju gamis milik Nabi Yusuf. ALLAH berfirman,
اذْهَبُوا بِقَمِيصِي هَذَا فَأَلْقُوهُ عَلَى وَجْهِ أَبِي يَأْتِ بَصِيرًا وَأْتُونِي بِأَهْلِكُمْ أَجْمَعِينَ (93)
"Pergilah kamu dengan membawa baju gamisku ini lalu letakkanlah baju gamisku ke wajah ayahku (Yakub as) nanti ia akan melihat kembali dan bawalah keluargamu semuanya kepadaku"
(Surat Yusuf ayat 93)



Simpul Sihir Labid seorang Yahudi yang telah mensihir Nabi Muhammad SAW, kemudian Nabi Muhammad SAW menyuruh keluarganya untuk membuka simpulan itu dimana setiap membuka simpulan disuruh baca surat Al Falaq dan Annaas. Nabi tidak meminta ke ALLAH tapi menyuruh membuka simpul sihir itu, ini berarti kekuatan gaib bisa jadi ada di suatu benda, semua dari ALLAH juga.
(Lihat Lubabun Nuqul fii Asbaabin Nuzul surat Al Falaq dan An Nas)

Jubah Nabi Muhammad SAW, Asma binti Abi Bakr berkata : "Jubah ini pernah dipakai Nabi SAW lalu kami membasuhnya untuk orang sakit agar bisa sembuh dengan jubah tersebut"
(HR. Muslim, lihat Al Ajwibah Al Gholiyah Fii 'Aqidatil Firqotin Naajiyah bab Tabarruk (Ambil Berkah) Bi Aa-tsaarish Sholihin (Dengan Bekas Orang Sholeh)

Rambut Nabi Muhammad SAW, Kholid bin Walid pernah meletakkan rambut Nabi SAW di dalam pecinya. Lalu pernah pecinya terjatuh di salah satu perangnya, lalu Kholid bin Walid bersungguh-sungguh mengambilnya sehingga para sahabat mengingkarinya karena sebab perbuatan Kholid banyak para sahabat yang gugur. Maka berkatalah Kholid : Saya tidaklah melakukannya karena sebab peci itu tetapi karena di dalam peci itu terdapat rambut Nabi SAW agar tidak hilang berkahnya dan tidak jatuh ke tangan orang-orang musyrik.
(Kitab Asy Syifa karangan Qodi 'Iyadh)

Air Wudhu' Nabi Muhammad SAW, diriwayatkan dari Abi Juhayfah : "Aku melihat Bilal mengambil air wudhu'nya Nabi SAW dan manusia (para sahabat) pun cepat-cepat mengambil air wudhu' Nabi tersebut. Lalu siapa saja yang mendapatkan air wudhu' Nabi tersebut mereka mengusapkan air wudhu' Nabi tersebut (ke tubuhnya), sedangkan yang tidak mendapatkan air wudhu' Nabi tersebut, mereka mengambil dari basahan di tubuh para sahabat Nabi (yang berhasil mengambil air wudhu' Nabi)"
(HR. Bukhori dan Muslim, yaitu untuk tabarruk dan memohon kesembuhan)

Tidak ada komentar: