Selasa, 04 Mei 2010

Ikhlas...Ringan namun berat

Ikhlas...satu kata yang mudah diucapkan namun sulit sekali melakukannya, bahkan orang yang mengatakan telah melakukannya maka ia benar-benar tidak melakukannya. MUdah-mudahan kita semua menjadi orang - orang yang istimewa dengan mampu menghiasi setiap amalan kita dengan ikhlas. Berikut adalah beberapa hadis dan maqolah mengenai ikhlas...




Kebalikan ikhlas adalah riya. Jika ikhlas mengharapkan balasan amal hanya dari Allah, riya berharap balasan dari manusia, walau sekedar ucapan terimakasih.

Dalam al Quran Allah menggunakan 2 kata yang berbeda untuk menyebut orang yang ikhlas kepada-Nya, pertama mukhlisin dan yang kedua adalah mukhlasin. Imam al Qusyairi mengatakan bahwa mukhlisin menunjuk kepada orang yang berusaha ikhlas kepada Allah, sedang mukhlasin menunjuk kepada orang yang telah ditanamkan keikhlasan oleh Allah kedalam hatinya. Sesungguhnya setan tidak sanggup menyesatkan para mukhlasin.

Dzun Nun al Mishri berkata "Seseorang baru akan ikhlas, apabila tidak ada lagi perbedaan baginya pujian dan celaan manusia".

Makhul dalam Risalah al Qusyairiyah berktata : "Apabila seseorang dapat ikhlas selama 40 hari, maka akan keluarlah dari hati dan lisannya cahaya hikmah"

Ya'kub al Makruf berkata: "Orang yang ikhlas adalah orang yang menyembunyikan kebaikannya sebagaimana ia menyembunyikan kejahatannya".

Ya'kub As Susi berkata: "Sesungguhnya yang diharapkan Allah dari makhluk-Nya adalah keikhlasannya"

Fudhail bin Iyadh berkata: "Meninggalkan amal karena manusia itu riya, dan melakukan amal karena manusia itu syirik. Ikhlas adalah keadaan ketika engkau dilepaskan oleh Allah dari keduanya".

Abu Umamah meriwayatkan, seseorang telah menemui Rasulullah Saw dan bertanya, "Bagaimana pendapatmu tentang seseorang yang berperang untuk mendapatkan upah dan pujian? Apakah ia mendapatkan pahala? Rasulullah Saw menjawab, "Ia tidak mendapatkan apa-apa." Orang tadi mengulangi pertanyaannya tiga kali, dan Rasulullah Saw pun tetap menjawab, "Ia tidak mendapatkan apa-apa."

Barangsiapa memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan menikah karena Allah, maka sempurnalah imannya. (HR. Abu Dawud)

Barangsiapa yang mencintai saudaranya karena Allah, maka Allah akan mencintainya.

Luqman al Hakim kepada anaknya: "Hai anakku, lakukanlah apa yang apa yang telah dipertimbangkan benar dan bermanfaat bagi dirimu, mengenai agamamu maupun duniamu, dan lakukanlah hingga selesai. Jangan peduli perkataan dan cemoohan orang lain, karena kamu tidak akan membuat mereka semua lega, dan takkan dapat kamu persatukan hati mereka".

Allah swt berfirman: “Pasti akan mendapat cinta-Ku orang-orang yang saling mencintai karena Aku, saling kunjung mengunjungi karena Aku dan saling memberi karena Aku” (Hadits Qudsi)

Sesungguhnya Allah Swt pada hari kiamat berfirman : “Dimanakah orang yang cinta mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini Aku akan menaungi dengan menunggu-Ku dihari yang tiada naungan melainkan naungan-Ku” (H.R. Muslim)

Rasulullah Saw bersabda, “Tidaklah engkau menafkahi keluargamu yang dengan perbuatan tersebut engkau mengharapkan wajah Allah, maka perbuatanmu itu akan diberi pahala oleh Allah, bahkan sampai sesuap makanan yang engkau letakkan di mulut istrimu.” (HR Bukhari Muslim)

Rasulullah Saw bersabda: “Seorang laki-laki melihat dahan pohon di tengah jalan, ia berkata: Demi Allah aku akan singkirkan dahan pohon ini agar tidak mengganggu kaum muslimin, Maka ia pun masuk surga karenanya.” (HR. Muslim)

Rasulullah Saw berkata: “Barangsiapa yang mencari ridha Allah meski ia dibenci manusia, maka Allah akan ridha dan akhirnya manusia juga akan ridha kepadanya.” (HR. At-Tirmidzi)

Abdullah bin Mubarak berkata, “Betapa banyak amalan yang kecil menjadi besar karena niat, dan betapa banyak pula amal yang besar menjadi kecil hanya karena niat.”

Ali bin Abi Thalib berkata: "Ada empat ciri orang yang riya dalam beramal; pertama malas beramal jika bersendirian, kedua bersemangat beramal bila di dilihat orang, ketiga menambah amal jika dipuji dan keempat menguranginya jika dicela orang".

Ibrahim bin Adham berkata: "Tidak akan membernarkan Allah orang yang menyukai kemasyhuran".

Syaddad bin Aus berkata: "Aku melihat Nabi Saw menangis, lalu aku bertanya: 'Apakah yang membuat engkau menangis wahai Rasulullah?'". Nabi Saw menjawab: "Aku sangat takut syirik pada umatku. Walaupun mereka tidak menyembah berhala, matahari, bulan dan batu. Tapi mereka riya dengan amalnya".

Qatadah bin Da'amah al Bashari berkata: "Apabila seorang hamba berbuat riya, maka Allah berkata: "Lihatlah kepada hamba-Ku yang mempermainkan Aku!"

Imam al Ghazali berkata: "Riya berasal dari kata ru'yah (melihat). Sesungguhnya riya itu adalah mencari tempat (kedudukan) di hati manusia, dengan cara memperlihatkan kepada manusia hal-hal yang nampak baik. Cara untuk riya ada 5, yaitu dengan tubuh, pakaian, perkataan, perbuatan, serta hal lain yang mendukungnya".


Nabi Saw berkata: “Sesungguhnya manusia akan dibangkitkan atas niat-niat mereka (HR Ibnu Majah dengan sanad hasan)

Rasulullah Saw bersabda: "Apabila dua orang muslim bertemu dan kedua-duanya menghunus pedang, maka orang yang membunuh dan orang yang dibunuh akan dimasukkan ke dalam Neraka". Lalu beliau ditanya: 'Wahai Rasulullah kalau orang itu membunuh maka jelaslah dosanya, akan tetapi apakah kesalahan orang yang dibunuh?'. Baginda bersabda: "Sesungguhnya ia juga berniat untuk membunuh saudaranya".

Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan mepembuat perhitungan atasnya (menghisabnya). - QS 2:284

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,(yaitu) ketika dua orang malaikat mencatatnya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. - QS 50:16-17

Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata: Nabi saw. mendengar seorang memuji orang lain secara berlebih-lebihan, maka beliau bersabda: Sungguh kamu telah membinasakannya atau telah memotong punggung orang itu.

Al Muhasibi mengatakan bahwa ada 3 hal yang mendorong munculnya riya dalam diri seseorang, (1) ingin dipuji manusia (2) tamak (3) takut dicela manusia.

1 komentar:

bloggerGadungan mengatakan...

استعفرالله العظيم....