Senin, 23 Juli 2012

Itsar, Akhlak mulia

Disela-sela pengajian tafsir mengenai keutamaan sedekah dan mengutamakan kebutuhan orang lain. Al-Faqir Fathul bari badruddin mengemukakan cerita-cerita berikut kepada para santri. Sengaja al-faqir menulis disini beserta teks aslinya supaya lebih banyak manfaatnya. Mudah2an bermanfaat.

1. UMAR R.A menceritakan,"Seorang sahabat telah menerima hadiah berupa kepala kambing.Tetapi ia merasa tidak berhak menerima pemberian itu karena tetangga (saudara muslim) sebelahnya lebih memerlukan,karena tetangganya itu mempunyai keluarga yg banyak.Lalu diapun memberikan kepala kambing itu kepada tetangganya tersebut. Ketika tetangganya menerima pemberian itu,maka ia pun teringat kepada tetangganya yg lebih memerlukan lagi.Begitulah seterusnya sehingga diketahui kepala kambing itu telah berpindah tangan tidak kurang dari tujuh rumah sampai ke tangan sahabat yg pertama kali menerimanya. Berikut teks arab / aslinya:

وقال عمر رضي الله عنه: أهدي إلى رجل من أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم رأس شاة فقال: إن أخي كان أحوج مني إليه فبعث به إليه، فلم يزل واحد يبعث به إلى آخر حتى تداوله سبعة أبيات ورجع إلى الأول.

2. Hudzaifah Al-Adawiy berkata, “Pada Perang Yarmuk, aku mencari anak pamanku dengan membawa sedikit air, Aku berkata,’Jika anak pamanku akan meninggal dunia, aku akan memberinya air dan mengusap wajahnya dengan air.’ Ketika aku dapat menemukannya, aku berkata,’Bagaimana kalau engkau aku beri minum?’ Ia memberiisyarat kepadaku bahwa ia ingin minum, tiba-tiba orang lain berkata, ‘Air, air.’Anak pamanku memberi isyarat kepadaku agar aku mendatangi orang tersebut. Aku pun mendatangi orang tersebut, dan ternyata orang tersebut adalah Hisyam bin Al Ash. Aku berkata,’ Bagaimana kalau engkau aku beri air minum?’ Hisyam bin Al-ash mendengar suara orang lain,’Air, air.’ Hisyam bin Al-ash memberi isyarat kepadaku agar aku pergi kepada orang tersebut. Aku pun mendatangi orang tersebut, namun ternyata orang tersebut telah meninggal dunia. Aku balik ke tempat Hisyam bin Al-ash, ternyata ia telah meninggal dunia, kemudian aku balik ke tempat anak pamanku, ternyata ia telah meninggal dunia. Semoga Allah SWT merahmati mereka semua. Begitulah ketiga syuada’ di atas membuat contoh tentang itsar, dan mendahulukan orang lain atas dirinya. Itulah Akhlak orang Muslim dalam hidup ini.Berikut teks arab / aslinya:

وقال حذيفة العدوي: انطلقت يوم اليرموك أطلب ابن عم لي ومعي شيء من ماء وأنا أقول: إن كان به رمق سقيته ومسحت به وجهه، فإذا أنا به فقلت: أسقيك؟ فأشار إلي أن نعم، فإذا رجل يقول: آه.. فأشار ابن عمي إلى أن أنطلق به إليه، فجئته فإذا هو هشام بن العاص فقلت: أسقيك؟ فسمع به آخر فقال: آه... فأشار هشام انطق به إليه، فجئته فإذا هو قد مات فرجعت إلى هشام فإذا هو قد مات، فرجعت إلى ابن عمي فإذا هو قد مات رحمة الله عليهم أجمعين

3. Diriwayatkan bahwa tiga puluh orang lebih berkumpul dirumah Hasan Al-Anthaki. Mereka hanya memiliki roti yang terbatas dan tidak bisa mengenyangkan. Mereka meremukkan roti tersebut, memadamkan lampu, dan duduk bersama untuk memakannya.
Ketika tempat roti tersebut diberesi, ternyata roti tersebut masih utuh tidak berkurang sedikit pun, karena tidak seorang memakannya karena ingin itsar terhadap saudaranya, dan mereka semua tidak memakannya. Begitulah semua orang muslim yang kelaparan berbuat itsar terhadap saudara-saudaranya, dan mereka orang-orang yang melakukan itsar.Berikut teks arab / aslinya:

وعن أبي الحسن الأنطاكي: أنه اجتمع عنده نيف وثلاثون نفساً - وكانوا في قرية بقرب الري - ولهم أرغفة معدودة لم تشبع جميعهم " فكسروا الرغفان وأطفئوا السراج وجلسوا للطعام، فلما رفع فإذا الطعام بحاله ولم يأكل أحد منه شيئاً إيثاراً لصاحبه على نفسه.

4. Imam Al Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan bahwa Rosul SAW mendapatkan tamu, namun keluarganya tidak memiliki makanan sedikitpun, kemudian salah seorang dari kaum Anshor menemui beliau, lantas pergi membawa tamu tersebut ke rumahnya.
Di rumahnya, shahabat dari kaum Anshor tersebut menyuguhkan hidangan ke hadapan tamunya, dan menyuruh isterinya mematikan lampu. Ia menggerak-gerakkan tangannya seperti orang makan, padahal ia tidak makan sedikitpun, hingga tamunya memakan habis hidangannya. Ia berbuat itsar kepada tamunya atas dierinya sendiri, dan keluarganya. Keesokan harinya, Rosul SAW bersabda kepada shahabat dari kaum anshor tersebut, “Sungguh Allah sangat ta’jub dengan penghormatanmu kepada tamumu tadi malam”. Ayat berikutpun turun,
وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung”. Al Hasyr: 9. Berikut teks arab / aslinya:
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ دَاوُدَ عَنْ فُضَيْلِ بْنِ غَزْوَانَ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَبَعَثَ إِلَى نِسَائِهِ فَقُلْنَ مَا مَعَنَا إِلَّا الْمَاءُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ يَضُمُّ أَوْ يُضِيفُ هَذَا فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ أَنَا فَانْطَلَقَ بِهِ إِلَى امْرَأَتِهِ فَقَالَ أَكْرِمِي ضَيْفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ مَا عِنْدَنَا إِلَّا قُوتُ صِبْيَانِي فَقَالَ هَيِّئِي طَعَامَكِ وَأَصْبِحِي سِرَاجَكِ وَنَوِّمِي صِبْيَانَكِ إِذَا أَرَادُوا عَشَاءً فَهَيَّأَتْ طَعَامَهَا وَأَصْبَحَتْ سِرَاجَهَا وَنَوَّمَتْ صِبْيَانَهَا ثُمَّ قَامَتْ كَأَنَّهَا تُصْلِحُ سِرَاجَهَا فَأَطْفَأَتْهُ فَجَعَلَا يُرِيَانِهِ أَنَّهُمَا يَأْكُلَانِ فَبَاتَا طَاوِيَيْنِ فَلَمَّا أَصْبَحَ غَدَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ ضَحِكَ اللَّهُ اللَّيْلَةَ أَوْ عَجِبَ مِنْ فَعَالِكُمَا فَأَنْزَلَ اللَّهُ
{ وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمْ الْمُفْلِحُونَ }

 5. Seseorang berkunjung kepada Bisyr bin Al Haris yang sakit parah, dan meminta sesuatu kepadanya. Kemudain Bisyr bin Al Haris melepas baju yang dikenakannya, dan memberikannay kepada orang tersebut. Sebagai gantinya, ia meminjam baju hingga ia meninggal dunia dalam keadaan mengenakan pakaian pinjaman tersebut.Berikut teks arab / aslinya:
وقال عباس بن دهقان: ما خرج أحد من الدنيا كما دخلها إلى بشر بن الحرث فإنه أتاه رجل في مرضه فشكا إليه الحاجة فنزع قميصه وأعطاه إياه، واستعار ثوباً فمات فيه.
Mudah2an bermanfaat….Fathul Bari Badruddin

Tidak ada komentar: