Jumat, 02 April 2010

BIANG KORUPSI

Pagi ini aku membenci "al Haq", menyukai fitnah, sholat tanpa wudlu, lari dari rahmat Allah, dan aku memiliki sesuatu di dunia ini apa yang tidak dimiliki oleh Allah dilangit." Perkataan ini diucapkan oleh se orang lelaki yang bernama Hudzai fah bin al-Yaman tatkala ditanya oleh Sayyidina Umar RA dengan perkataannya: "Bagaimana engkau memasuki pagi ini?.

Sayyidina Umar R.A terheran-heran mendengar jawaban tersebut. Lantas ia bertanya kepada Sayyidina Ali r.a. mengenai perkataan diatas. Sayyidina Ali manjawab, "Mengapa engkau merasa aneh, perkataan lelaki tersebut sungguh benar, Bukankah al-Haq itu adalah kema-tian, sedangkan semua dari kita membenci kematian. Fitnah itu adalah anak dan harta kita, Bukan kah Allah berfirman 'Sesungguhnya harta dan anakmu adalah fitnah sedangkan setiap kita sangat mencintai harta dan anak-anaknya. (Shalat itu mufrod dari kata sholawat), Bukankah shalat kepada nabi tidak perlu menggunakan Wudlu?. Bukankah hujan adalah rahmat Allah? Dan kita lari darinya. Bukankah kita mempunyai isteri dan anak di dunia ini, sesuatu yang tidak dimiliki Allah Swt. di langit?

Berbicara mengenai masalah harta, maka semua manusia sudah tidak asing bahkan ia adalah yang dicarinya didunia ini. Kedudukan harta sangatlah tinggi dihati manusia, menjadi sesuatu yang sangat dicintai dan berharga bagi mereka. Allah SWT berfirman,

إِنَّ الْإِنْسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ (6) وَإِنَّهُ عَلَى ذَلِكَ لَشَهِيدٌ (7) وَإِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ (8(

“Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, Dan Sesungguhnya anusia itu menyaksikan (sendiri) keingkaran nya, Dan Sesungguhnya Dia sangat bakhil karena cintanya (begitu tinggi) kepada harta.” (Qs. Al-Aadiyat: 6-8)

Cinta yang begitu tinggi kepada harta menjadikannya sebagai fitnah bagi manusia. Ia berusaha siang malam untuk mngumpulkannya, sampai-sampai ia tak memperdulikan dari mana harta itu berasal.
Rasul SAW bersabda,

يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لاَ يُبَالِي الْمَرْءُ مَا أَخَذَ مِنْهُ؛ أَمِنَ الحَلاَلِ أَمْ مِنَ الحَرَامِ

Akan datang kepada manusia suatu zaman (ketika itu) seorang tidak lagi perduli dengan apa yang dia dapatkan, apakah dari yang halal atau haram.

Inilah sesungguhnya yang melatar belakangi tindakan korupsi para pejabat, mereka tidak memper dulikan lagi dari mana hartanya didapat. Gaji 12 Juta / Bulan mungkin sudah berlebihan menurut kita, tapi bagi pejabat uang sebesar itu masih minim bahkan sangat kurang, sehingga menjadikannya korupsi sampai 25 Milyar sebagaimana yang kita saksikan di televisi. Gaya hidup yang hedonis, bermewah-mewah, mulai rumah dimana-mana yang harganya Miliyaran rupiah, mobil mewah yang berjejer, belumlah membuatnya bahagia. Inilah yang difirmankan Allah, Alhakumut takasur, hatta zurtumul maqabir. Mereka tidak akan berhenti melaku kannya sampai ia masuk liang kubur.
Rasul SAW bersabda:
لَوْ كَانَ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيَانِ مِنْ مَالٍ ؛ لاَبْتَغَى ثَالِثاً , وَلاَ يَمَلأُ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلاَّ التُّرَابُ , وَيَتُوْبُ الله عَلَى مَنْ تَابَ

Seandainya anak Adam memiliki dua lembah harta; pasti ia menginginkan yang ketiga, sedangkan perut anak Adam tidaklah dipenuhi kecuali dengan tanah, dan Allah memberi taubat-Nya kepada yang bertaubat

Itulah harta yang menjadi ujian bagi ummat manusia, kita semua.

وَاعْلَمُوا أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ

“Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (Qs. Al-Anfal: 28)

Bahkan harta menjadi fitnah besar bagi umat islam yang merusak dan meluluh lantakkan semua persen dian mereka, sehingga mereka terkapar seperti orang sakit dan menjadi hinaan umat lain. Akal dan hati mereka terkendalikan oleh harta sehingga lambat laun lemahlah kondisi mereka. Rasul bersabda,
إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً وَفِتْنَةُ أُمَّتِي الْمَالُ
“Sesungguhnya setiap umat men dapatkan fitnah dan fitnah umat ini adalah harta.”

Disaat itulah diperlukan keberanian melawan tindakan korupsi dan mengungkapkannya. Rasul berasab-da: ”Nyaris sudah para umat-umat (selain Islam) berkumpul (bersekong-kol) menghadapi kalian sebagaimana berkumpulnya orang-orang yang makan menghadapi bejana makanan nya” lalu bertanya seseorang:’apakah kami pada saat itu sedikit?” Beliau menjawab: ”Tidak, bahkan kalian pada saat itu banyak, akan tetapi kalian itu buih seperti buih banjir, dan Allah akan menghilangkan dari diri musuh-musuh kalian rasa takut terhadap kalian dan menimpakan kedalam hati-hati kalian wahn (kelemahan),”, lalu bertanya lagi: ’wahai Rasulullah apa wahn (kelemahan) itu?”, kata beliau:”Cinta dunia dan takut mati.”
Buletin Al-Murtadlo Edisi Ke-353 PP AN-NUR 2 Almurtadlo Bululawang Malang

Tidak ada komentar: