Jumat, 04 Desember 2009

MOCO QUR'AN ANGEN-ANGEN SAK MA'NANE

Mencukupkan diri hanya dengan membaca al-qur'an tanpa disertai dengan tadabbur (angen-angen sak ma'nane) adalah kebaikan yang tidak sempurna, Rasulullah SAW bersabda:
لا خير في قراءة إلا بتدبر ولا عبادة إلا بفقه، ومجلس فقه خير من عبادة ستين سنة.
“tidak ada kebaikan (yang sempurna) dalam qiraáh (membaca al-Qurán) kecuali dengan tadabbur, dan tidak ada íbadah (yang sempurna) kecuali dengan fiqh (mengerti ibadah yang dilakukan), dan majlis fiqh (pengertian dalam agama) lebih baik dari íbadah enam puluh tahun”.

Ibnul qayyim menggolongkan orang yang hanya membaca al-quran tanpa tadabbur dalam kategori / golongan orang-orang yang meninggalkan al-Qur'an (hajr al-qur'an).
Dan Ibnu katsir dalam tafsirnya menilai orang tersebut telah meng-acuhkan al-quran sebagaimana tersebut dalam firman Allah:
وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا
Rasul berkata: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan".

Secara bahasa, tadabbur mengandung sejumlah filosofi ma’na yang jauh dan dalam, antara lain; refleksi (reflection), meditasi (meditation), berfikir (thinking), pertimbangan (consideration) dan perenungan (contemplation).

Selanjutnya tadabbur didefinisikan :
‫ومعنى تدبر القرآن: هو التفكر والتأمل لآيات‬ ‫القرآن من أجل فهمه وإدارك معانيه وحكمه‬ ‫. والمراد منه
Tadabbur Al Qur’an adalah perenungan dan percermatan ayat-ayat Al Qur’an untuk dapat memahami makna, hikmah, ataupun maksudnya

Banyak anggapan yang salah Bahwa tadabbur alqur’an adalah susah dan hanya bisa dilakukan oleh orang-orang tertentu. Pemahaman salah ini diluruskan oleh QS Al Qamar ayat 17 ”Dan sungguh telah kami mudahkan Al Qur’an untuk dipelajari, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? ”
Ibnu Hubairah Berkata: “ Diantara makar (tipu daya) syaithon adalah menjauhkan hamba Allah dari tadabbur Al Qur’an. Sebab ia tahu bahwa tadabbur akan menghasilkan hidayah. Syaithon berkata : “Ini sangat berbahaya.” Sehingga dengan makarnya manusia akan berkata : “ Saya tidak mau berbicara tentang Al Qur’an”. Semakin sering seseorang membaca Al Qur’an dan mentadabburinya maka akan semakin tertanam makna-makna Al Qur’an dalam hati pembacanya. Untuk itu para salafus shalih membiasakan membaca Al Qur’an dan bersemangat memperbanyak bacaannya dan terus menerus mengulangnya
Tadabbur merupakan inspirasi cara berfikir Islami dengan integritas yang kuat. Tiga aspek kecerdasan kontemporer; kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan spiritual dan emosional (SEQ) dan kecerdasan moral atau Adversity Quotient (AQ) yang pada akhirnya menjadikan bacaan Al-Qur'an sebagai obat dari penyakit-penyakit hati (tombo ati). Sebagaimana Syeikh Ibrahim Al-Khawwash mengatakan :

دواء القلب في خمسة أشياء : قراءة القرآن بتدبر ، وخلاء البطن ، وقيام الليل ، والتضرع عند السحر ، ومجالسة الصالحين

Obat hati itu terdapat dalam lima perkara 1. Membaca qur'an dengan tadabbur, 2. Mengosongkan perut, 3. qiyamul layl, 4. tadlarru di waktu sahur, 5. duduk bersama orang-orang sholeh.


Tidak ada komentar: