Senin, 26 Oktober 2009

PesanNerakaDong

Sebuah kisah dimusim panas yang menyengat. Seorang kolumnis maja-lah Al-Manar mengisahkannya. Musim panas merupakan ujian yang cukup berat. Terutama bagi muslimah untuk tetap mempertahankan pakaian kesopanannnya. Gerah dan panas tak lantas menjadikannya menggadaikan akhlak. Berbeda dengan musim dingin, dengan menutup telinga dan leher kehangatan badan bisa dijaga. Jilbab bisa sebagai multi fungsi. Dalam sebuah perjalanan yang cukup panjang, Cairo-Alexandria; di sebuah minibus. Ada seorang perempuan muda berpakaian kurang layak untuk dideskripsikan (digambarkan) sebagai penutup aurat. Karena menantang kesopanan. Ia duduk diujung kursi dekat pintu keluar.


Tentu saja dengan cara pakaian seper-ti itu mengundang 'perhatian' kalau bisa dibahasakan sebagai keprihatinan sosial. Seorang bapak setengah baya yang kebetulan duduk disampingnya mengingatkan. Bahwa pakaian seperti itu bisa mengakibatkan sesuatu yang tak baik bagi dirinya. Disamping pa-kaian seperti itu juga melanggar atu-ran agama dan norma kesopanan.

Tahukah Anda apa respon perempuan muda tersebut? Dengan ketersing-gungan yang sangat ia mengeks-presikan (mengungkapkan) kemarahannya. Karena merasa priva-sinya terusik. Hak berpakaian menu-rutnya adalah hak prerogatif sese-orang. "Jika memang bapak mau, ini ponsel saya. Tolong pesankan saya, tempat di neraka Tuhan Anda!! Sebuah respon yang sangat frontal. Dan sang bapak pun hanya beris-tighfar. Ia terus menggumamkan kalimat-kalimat Allah.

Detik-detik berikutnya suasanapun hening. Beberapa orang terlihat kele-lahan dan terlelap dalam mimpinya. Tak terkecuali perempuan muda itu. Hingga sampailah perjalanan di peng-hujung tujuan. Di terminal akhir minibus Alexandria.

Kini semua penumpang bersiap-siap untuk turun. Tapi mereka terhalangi oleh perempuan muda tersebut yang masih terlihat tertidur. Ia berada didekat pintu keluar. "Bangunkan saja!" begitu kira-kira permintaan para penumpang.

Tahukah apa yang terjadi. Perempuan muda tersebut benar-benar tak bangun lagi. Ia menemui ajalnya. Dan seisi minibus tersebut terus beris-tighfar, menggumamkan kalimat Allah sebagaimana yang dilakukan bapak tua yang duduk disampingnya.
Sebuah akhir yang menakutkan. Mati dalam keadaan menantang Tuhan. Seandainya tiap orang mengetahui akhir hidupnya.... Seandainya tiap orang menyadari hidupnya bisa ber-akhir setiap saat... Seandainya tiap orang takut bertemu dengan Tuhannya dalam keadaan yang buruk...

Seandainya tiap orang tahu bagaimana kemurkaan Allah... Sungguh Allah masih menyayangi kita yang masih terus dibimbing-Nya. Allah akan semakin mendekatkan orang-orang yang dekat denganNYA semakin dekat. Dan mereka yang terlena seharusnya segera sadar... mumpung kesempatan itu masih ada.

Sahabat Utsman RA pernah me-nyatakan dalam nasihatnya. Yang pertama beliau mengatakan, hen-daknya kalian selalu takut dan khawatir. Hendaknya kalian selalu takut dan khawatir jika sewaktu-waktu malakul maut, malaikat pen-cabut nyawa datang mencabut nyawa kalian. Na'udzubillah min dzaalik, kalian dalam keadaan maksiat dan dosa.
Yang kedua, beliau mengatakan.. Hendaknya kalian selalu takut dan khawatir jika amal ibadah kalian tidak diterima oleh Allah SWT.

Yang ketiga, beliau mengatakan, hendaknya kalian selalu takut dan khawatir jika harta, ilmu, umur, kesehatan, kesempatan, dan kenikma-tan-kenikmatan yang Allah berikan kepada kalian tidak diberkahi, tidak diridhai, tidak dirahmati oleh Allah SWT.

Maka, Salah satu tanda kesempur-naan iman seseorang adalah senan-tiasa menunggu datangnya kematian dengan mempersiapkan diri dengan mengerjakan kebaikan dan amal shalih, dan meninggalkan hal-hal yang dilarang dan diharamkan oleh Allah SWT. Sampai dipenghujung ajalnya ia mendapatkan Khusnul Khotimah.

Khusnul khotimah adalah lawan kata dari su'ul khotimah. Bila kita terhin-dar dari su'ul khotimah kemungkinan besar kita akan mendapat khusnul khotimah.
Cerita diatas menjadi contoh bagaimana suul khotimah, mati dalam murka Allah. Naudzu billah. Dengan kita mengetahui penyebab mati dalam su-ul khatimah, fa-insya Allah kita akan mati dalam keadaan husnul khatimah. Tentu saja dengan berusaha menghindari penyebab suul khotimah

Yang pertama, adalah asy-syirku (syirik). Dalam satu riwayat, Rasulullah SAW bersabda,
صنفان موجبتان, فقال رجل يا رسول الله مالموجيبتان؟ قال:من مات و لم يشرك باالله دخل الجنة و من مات يشرك بالله دخل النار
"Dua perkara yang menentukan seseorang kelak di akhirat, menjadi penghuni surga atau neraka. Kemudian di antara sahabat ada yang bertanya, 'Apa dua perkara itu ya Rasulullah?' Jawab beliau, 'Barang siapa yang dia mati dan dia tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka dia akan menjadi penghuni surga. Dan barang siapa yang mati dan dia menyekutukan Allah dengan sesuatu, dia akan menjadi penghuni neraka.'"
Kemudian bentuk kemusyrikan yang lainnya, yang inilah yang lebih penting kita waspadai yaitu riya, beramal karena ingin dipuji, beramal karena ingin disanjung.

Penyebab su'ul khatimah yang kedua adalah makan yang haram. Di dalam Alquran Allah SWT berfirman yang artinya: "Hai sekalian manusia! Makanlah rizki yang baik yang halal di muka bumi ini, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah, bisikan syaitan karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi diri kalian. Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh pengikut-pengikutnya untuk melakukan kejahatan, fahsya', kekejian dan kemungkaran dan mengatakan terhadap Allah sesuatu yang tidak diketahui.

Di dalam satu riwayat, doanya orang yang memakan yang haram itu pun tidak diterima oleh Allah. Mudah-mudahan kita semua terhindar dari suul khotimah Wallahu A’lam

1 komentar:

Anonim mengatakan...

tesssss